JAKARTA, Cobisnis - Kasus dugaan pembobolan rekening dana nasabah (RDN) kembali mencuat di pasar modal Indonesia. Kali ini, peristiwa tersebut menimpa PT Panca Global Sekuritas (PGS), anak usaha dari PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE), dengan bank penempatan dana di PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Informasi yang beredar menyebutkan nilai kerugian bisa mencapai Rp70 miliar. Namun, pihak manajemen PGS menegaskan masih melakukan verifikasi lebih lanjut mengenai jumlah pastinya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun turun tangan. Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek, dan Pemeriksaan Khusus OJK, I.B. Aditya Jayaantara, menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerima laporan resmi. Bahkan, OJK telah menggelar rapat koordinasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) serta Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Sekadar informasi, RDN adalah rekening khusus yang wajib dimiliki investor untuk transaksi efek, mulai dari saham, reksa dana, hingga obligasi. Fungsinya untuk memisahkan dana pribadi investor dengan dana transaksi, sehingga keamanan lebih terjaga.
Menanggapi isu ini, BCA sebagai bank tempat RDN tersebut dibuka juga memberikan pernyataan resmi. Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, menegaskan bahwa sistem BCA aman. Saat ini, investigasi bersama dengan pihak sekuritas sedang dilakukan secara mendalam.
BCA juga memastikan telah mengambil langkah preventif, termasuk berkoordinasi dengan perusahaan sekuritas dan institusi penerima dana. Bank ini menekankan komitmennya dalam menjaga keamanan data dan transaksi digital dengan standar keamanan berlapis.
