Jamkrindo

Hari terakhir Warren Buffett Sebagai CEO Berkshire Hathaway, Para Pemimpin Bisnis Ungkap Pelajaran Berharga Darinya

Oleh Zahra Zahwa pada 31 Dec 2025, 17:17 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Hari ini menandai hari terakhir Warren Buffett menjabat sebagai CEO Berkshire Hathaway. Investor legendaris berusia 95 tahun yang dikenal sebagai “Oracle of Omaha” itu resmi menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada Greg Abel, menutup satu era panjang dalam dunia bisnis dan investasi global.

Bagi banyak pemimpin bisnis lintas generasi, Buffett bukan sekadar investor sukses, tetapi juga seorang guru. Melalui surat tahunan kepada pemegang saham, pertemuan umum Berkshire yang berlangsung berjam-jam, serta keputusan-keputusan hidup dan bisnisnya, Buffett telah membentuk cara berpikir banyak CEO tentang kepemimpinan, investasi, dan etika.

CEO Eli Lilly, David Ricks, menyebut Buffett sebagai sosok yang layak berada di “Gunung Rushmore” para pemimpin bisnis Amerika. Gaya komunikasinya yang lugas, sederhana, dan penuh humor menjadikannya panutan. CEO Kayak, Steve Hafner, mengagumi kemampuan Buffett bersama mendiang Charlie Munger dalam menjelaskan konsep bisnis rumit dengan bahasa yang sangat sederhana.

Buffett juga dikenal akan kesabarannya yang luar biasa. Ia tak ragu menyimpan tumpukan uang tunai besar hingga menemukan peluang yang benar-benar tepat. Prinsip terkenalnya, “our favorite holding period is forever”, menjadi pelajaran penting tentang investasi jangka panjang dan menghindari pola pikir jangka pendek.

Di sisi lain, Buffett menegaskan pentingnya integritas. Ia pernah berkata bahwa kehilangan uang masih bisa dimaklumi, tetapi kehilangan reputasi adalah kesalahan yang tak termaafkan. Prinsip ini, menurut banyak pemimpin bisnis, menjadi fondasi kuat dalam membangun kepercayaan jangka panjang.

Meski memiliki kekayaan sekitar USD 150 miliar, Buffett juga dikenal dengan komitmennya terhadap filantropi. Bersama Bill Gates dan Melinda French Gates, ia menggagas Giving Pledge, yang mendorong orang-orang terkaya dunia menyumbangkan sebagian besar hartanya untuk tujuan sosial. Bagi Buffett, kekayaan sejati bukan hanya soal uang, tetapi juga dampak positif bagi sesama.

Dengan mundurnya Warren Buffett dari posisi CEO, dunia bisnis kehilangan figur ikonik. Namun, nilai-nilai, prinsip, dan pelajaran hidup yang ia tinggalkan diyakini akan terus membimbing generasi pemimpin berikutnya.