Jamkrindo

Nike Lakukan Pemangkasan, Ribuan Karyawan Terimbas PHK

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 31 Dec 2025, 17:20 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Nike kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan rencana pengurangan hampir 1.000 karyawan di seluruh dunia. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi rekonstruksi bisnis perusahaan untuk menempatkan olahraga dan budaya olahraga kembali di pusat operasional.

Pengumuman ini menjadi gelombang PHK kedua di 2025. Sebelumnya pada Februari, Nike memangkas sekitar 1.600 posisi, atau 2% dari total tenaga kerjanya, sebagai respons terhadap melemahnya permintaan dan tekanan biaya.

Per 31 Mei 2025, Nike tercatat mempekerjakan sekitar 77.800 orang, termasuk staf ritel dan pekerja paruh waktu. PHK terbaru ini menargetkan posisi tertentu yang terkait operasional dan tim lintas fungsi, sementara bisnis di Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan merek Converse dipastikan tidak terdampak.

CEO Nike Elliott Hill menekankan bahwa restrukturisasi ini akan memungkinkan perusahaan terhubung lebih dalam dengan atlet dan konsumen, sekaligus memperkuat inovasi produk dan strategi penjualan. Fokus utama tetap pada lini sepatu olahraga dan pertumbuhan ritel fisik.

Sejak awal 2025, Nike telah mengubah strategi produksi dengan mengurangi ketergantungan pada China untuk pasar Amerika Serikat, langkah yang ditujukan untuk mengurangi dampak tarif impor sekaligus menjaga margin keuntungan.

Restrukturisasi ini juga melibatkan penataan ulang tim lintas fungsi agar lebih selaras dengan cabang olahraga masing-masing. Hill menyebut langkah ini penting untuk memperkuat posisi Nike di pasar global yang semakin kompetitif.

Para analis melihat PHK ini sebagai upaya perusahaan menyeimbangkan efisiensi biaya dengan pertumbuhan jangka panjang. Dengan menempatkan olahraga dan konsumen di pusat strategi, Nike berharap pangsa pasar yang sempat hilang bisa kembali direbut.

Nike juga menegaskan bahwa langkah ini tidak akan mengurangi komitmen terhadap inovasi maupun ekspansi kehadiran toko fisik di seluruh dunia. Perusahaan tetap fokus memberikan pengalaman konsumen yang optimal melalui produk dan layanan berkualitas.

Kebijakan ini mencerminkan tekanan global yang dihadapi sektor ritel dan olahraga, di mana perubahan preferensi konsumen dan tantangan ekonomi memaksa perusahaan menyesuaikan struktur operasionalnya.

Dengan langkah ini, Nike berharap mampu memperkuat fondasi bisnis untuk jangka panjang, sambil tetap menjaga hubungan yang erat dengan atlet, pengecer, dan konsumen di seluruh dunia.