Jamkrindo

Kekurangan Pengendali Lalu Lintas Udara Ganggu Hampir Separuh Bandara Besar di AS

Oleh Zahra Zahwa pada 01 Nov 2025, 18:12 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Hampir 50% dari 30 bandara tersibuk di Amerika Serikat mengalami kekurangan pengendali lalu lintas udara, menurut pernyataan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) pada Jumat. Kondisi ini menyebabkan penundaan penerbangan secara nasional seiring penutupan pemerintahan federal yang telah memasuki hari ke-31.

Kekosongan petugas pengendali lalu lintas udara kali ini menjadi yang paling meluas sejak penutupan dimulai. Wilayah New York termasuk yang paling terdampak, dengan sekitar 80% pengendali lalu lintas udara absen, kata FAA. Sedikitnya 35 fasilitas FAA, termasuk di beberapa bandara terbesar AS, melaporkan kekurangan staf. Bandara yang terdampak mencakup New York, Austin, Newark, Phoenix, Washington, Nashville, Dallas, dan Denver, dengan penundaan rata-rata mencapai satu jam atau lebih di beberapa lokasi.

Penutupan pemerintahan ini memaksa sekitar 13.000 pengendali lalu lintas udara dan 50.000 petugas Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) tetap bekerja tanpa menerima gaji.

“Setelah 31 hari tanpa bayaran, para pengendali lalu lintas udara berada di bawah tekanan dan kelelahan luar biasa,” ujar FAA.

“Penutupan ini harus segera berakhir agar mereka mendapatkan bayaran yang layak dan penumpang dapat terhindar dari gangguan lebih lanjut,” tambahnya.

Dampak sistem penerbangan mungkin akan jauh lebih buruk jika bukan karena lalu lintas malam Halloween yang 20% lebih rendah dari biasanya, kata pejabat maskapai. Berdasarkan data FlightAware, lebih dari 5.600 penerbangan tertunda dan 500 dibatalkan pada Jumat.

Di Bandara LaGuardia, New York, 50% penerbangan mengalami penundaan dan 12% dibatalkan, dengan rata-rata keterlambatan mencapai 140 menit. Sementara itu, di Bandara Nasional Reagan Washington D.C., seperempat penerbangan tertunda.

Maskapai penerbangan memperingatkan akan terjadi lebih banyak gangguan dalam beberapa hari ke depan.

“Mendekati akhir pekan dan minggu berikutnya, gangguan dalam wilayah udara kemungkinan akan meningkat,” kata Menteri Transportasi AS Sean Duffy di acara America’s Newsroom di Fox News.

Pada Kamis sebelumnya, kekurangan staf pengendali lalu lintas udara telah menyebabkan kekacauan di bandara Orlando, Dallas/Fort Worth, dan Washington D.C., dengan 7.300 penerbangan tertunda dan 1.250 dibatalkan. Maskapai besar seperti Delta Air Lines, United Airlines, Southwest Airlines, dan American Airlines mendesak Kongres untuk segera meloloskan continuing resolution undang-undang sementara untuk membuka kembali pemerintahan sambil menunggu kesepakatan terkait kebijakan kesehatan.

Presiden Serikat Pengendali Lalu Lintas Udara Nasional (NATCA), Nick Daniels, turut menyerukan hal yang sama. Penutupan pemerintahan yang dimulai 1 Oktober ini berlanjut karena rancangan undang-undang pendanaan federal tertahan di Kongres.

Partai Republik mendorong pengesahan RUU pendanaan “bersih” tanpa tambahan kebijakan, sementara Partai Demokrat menuntut negosiasi soal subsidi kesehatan yang akan berakhir akhir tahun ini.

Maskapai berulang kali memperingatkan bahwa penutupan ini menimbulkan risiko bagi keselamatan penerbangan. Krisis ini memperburuk kekurangan tenaga yang sudah ada, mengancam gangguan meluas seperti yang pernah terjadi selama penutupan pemerintahan 35 hari pada 2019. FAA saat ini kekurangan sekitar 3.500 pengendali lalu lintas udara dari target kebutuhan dan banyak di antaranya telah bekerja lembur wajib hingga enam hari seminggu bahkan sebelum penutupan dimulai.