JAKARTA, Cobisnis.com – Perjalanan laut dari Batam menuju Singapura berubah jadi momen menegangkan setelah feri MV Horizon 9 menabrak kapal tanker kimia LA Digue berbendera Marshall Islands di perairan Southern Islands, Senin (10/11) sore.
Feri yang membawa puluhan penumpang itu dilaporkan mengalami benturan keras hingga membuat sebagian besar penumpang terjatuh dan berteriak panik. Suasana kabin langsung ricuh beberapa detik setelah tabrakan terjadi.
“Saya syok banget, 10 tahun naik feri baru kali ini ngalamin hal kayak gini,” kata Tedi Arfandos, salah satu penumpang yang sempat merekam detik-detik kepanikan di dalam kapal.
Mesin feri sempat mati selama sekitar 15 menit usai tabrakan. Kru kapal berupaya menenangkan penumpang sambil memeriksa kondisi mesin dan lambung kapal yang sempat terdampak benturan.
Beruntung, setelah perbaikan darurat dilakukan, MV Horizon 9 berhasil kembali beroperasi dan melanjutkan perjalanan menuju HarbourFront Singapura dengan pengawalan ketat dari otoritas pelabuhan setempat.
Pihak Maritime and Port Authority (MPA) Singapura segera menurunkan kapal patroli untuk mengamankan jalur pelayaran di sekitar lokasi kejadian. Otoritas juga memastikan tidak ada tumpahan bahan kimia dari kapal tanker LA Digue.
Di sisi lain, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Batam menyatakan sudah melakukan koordinasi dengan otoritas Singapura untuk menyelidiki penyebab pasti insiden tersebut. Pemeriksaan awal menyebutkan tabrakan terjadi di jalur padat lintas feri dan kapal kargo.
Meski tidak ada korban jiwa maupun luka berat, insiden ini jadi alarm serius bagi keselamatan pelayaran di rute internasional pendek seperti Batam–Singapura yang setiap harinya dilalui ratusan kapal.
Beberapa pakar transportasi laut menilai, tabrakan ini bisa jadi momentum evaluasi sistem navigasi dan komunikasi antar kapal di kawasan perairan selat Singapura yang terkenal padat.
Selain faktor cuaca dan jarak pandang, kepadatan arus lalu lintas laut juga sering memicu risiko tabrakan, apalagi jika ada gangguan teknis di salah satu kapal. Pemerintah diharapkan memperketat pengawasan dan pelatihan awak kapal agar kejadian serupa tak terulang.