JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintah Selandia Baru mengumumkan alokasi belanja sebesar NZ$2,7 miliar atau setara US$1,6 miliar untuk memperkuat armada pertahanannya melalui pembelian lima unit helikopter maritim MH-60R Seahawk buatan Sikorsky dan dua unit pesawat Airbus A321XLR. Investasi besar ini menjadi langkah strategis pertama setelah pemerintah berkomitmen mengganti peralatan militer yang sudah menua, sekaligus bagian dari Defence Capability Plan yang diumumkan April lalu.
Dari total belanja, sekitar NZ$2 miliar diarahkan untuk helikopter, sementara NZ$700 juta dialokasikan bagi pesawat Airbus yang akan menggantikan armada Boeing 757 berusia lebih dari 30 tahun dan kerap mengalami gangguan. Menteri Pertahanan Judith Collins menegaskan pengadaan helikopter akan dipercepat melalui program Foreign Military Sales milik Amerika Serikat tanpa melalui tender terbuka, dengan studi kelayakan diperkirakan rampung akhir tahun depan.
Sementara itu, pesawat Airbus akan diakuisisi melalui skema sewa-beli enam tahun guna memastikan kesiapan armada angkatan pertahanan Selandia Baru. Langkah ini sekaligus mendukung target pemerintah untuk meningkatkan belanja pertahanan hingga NZ$9 miliar dalam empat tahun mendatang dan hampir menggandakan rasio anggaran pertahanan menjadi 2% terhadap PDB dalam delapan tahun ke depan.
Menteri Luar Negeri Winston Peters menekankan keputusan ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menghadapi ancaman keamanan yang semakin kompleks di kawasan, termasuk meningkatnya risiko intervensi asing dan spionase, khususnya dari China. Pemerintah menilai belanja pertahanan yang lebih besar tidak hanya penting bagi stabilitas keamanan nasional, tetapi juga menjadi faktor krusial untuk menjaga kepercayaan mitra internasional dan menopang prospek ekonomi jangka panjang Selandia Baru.
Dari total belanja, sekitar NZ$2 miliar diarahkan untuk helikopter, sementara NZ$700 juta dialokasikan bagi pesawat Airbus yang akan menggantikan armada Boeing 757 berusia lebih dari 30 tahun dan kerap mengalami gangguan. Menteri Pertahanan Judith Collins menegaskan pengadaan helikopter akan dipercepat melalui program Foreign Military Sales milik Amerika Serikat tanpa melalui tender terbuka, dengan studi kelayakan diperkirakan rampung akhir tahun depan.
Sementara itu, pesawat Airbus akan diakuisisi melalui skema sewa-beli enam tahun guna memastikan kesiapan armada angkatan pertahanan Selandia Baru. Langkah ini sekaligus mendukung target pemerintah untuk meningkatkan belanja pertahanan hingga NZ$9 miliar dalam empat tahun mendatang dan hampir menggandakan rasio anggaran pertahanan menjadi 2% terhadap PDB dalam delapan tahun ke depan.
Menteri Luar Negeri Winston Peters menekankan keputusan ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menghadapi ancaman keamanan yang semakin kompleks di kawasan, termasuk meningkatnya risiko intervensi asing dan spionase, khususnya dari China. Pemerintah menilai belanja pertahanan yang lebih besar tidak hanya penting bagi stabilitas keamanan nasional, tetapi juga menjadi faktor krusial untuk menjaga kepercayaan mitra internasional dan menopang prospek ekonomi jangka panjang Selandia Baru.