Jamkrindo

Standard Chartered Indonesia Pimpin Sejumlah Diskusi Strategis Saat Kunjungan Presiden Prabowo ke Inggris

Oleh M Andhanu pada 28 Nov 2024, 09:07 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Standard Chartered Indonesia dengan bangga telah mendukung serangkaian pertemuan tingkat tinggi yang berlangsung saat kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris belum lama ini.

Pada kunjungan tersebut, yang berlansung selama tanggal 20 – 22 November 2024, telah berlangsung sejumlah diskusi penting yang diantara lain membahas tentang carbon market, peluang investasi dan climate financing. 

Roundtable untuk membahas peluang pasar karbon di Indonesia

Pada tanggal 20 November 2024, Standard Chartered Indonesia, Pemerintah Inggris dan Irlandia Utara, serta Kamar Dagang Inggris-Indonesia (BritCham) menggelar sebuah roundtable di London untuk membahas peluang pasar karbon di Indonesia. Acara tersebut dibuka oleh Rino ‘Donny’ Donosepoetro, Cluster CEO, Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines), Standard Chartered, dan diikuti sejumlah keynote dari Hashim Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi, dan Kerry McCarthy, Menteri Bidang Iklim di bawah Departemen Keamanan Energi dan Net Zero, Pemerintah Inggris Raya. Acara tersebut juga menghadirkan tokoh-tokoh terkemuka antara lain Dominic Jermey, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste.

Diskusi roundtable tersebut, yang dimoderatori oleh Chris Leeds, Head of Carbon Market Development, Standard Chartered, antara lain membahas skala peluang pasar karbon di Indonesia, termasuk harga dan volume kredit, cara membuka peluang tersebut melalui pengembangan kebijakan dan peraturan, serta kolaborasi antara sektor publik dan swasta.

Acara ini juga dihadiri oleh para calon pembeli kredit karbon berintegritas tinggi di Indonesia, dan para pelaku sektor keuangan

CEO Roundtable bersama Presiden Prabowo

Pada tanggal 21 November 2024, ajang roundtable para CEO bersama Presiden Prabowo Subianto dilangsungkan dengan dipimpin oleh Rino ‘Donny’ Donosepoetro, Cluster CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines), Standard Chartered, dalam kapasitasnya sebagai Ketua BritCham. Ajang ini mempertemukan para CEO dari 19 perusahaan Inggris terkemuka untuk mendengar langsung dari Presiden Prabowo mengenai prioritas beliau untuk mendorong investasi dan mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Pertemuan ini juga sekaligus menjajaki bidang-bidang dimana kerja sama antar industri bisa berlangsung secara lebih lanjut, peluang investasi dan bagaimana mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah Menteri Indonesia antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, serta Menteri Luar Negeri Sugiono.

Ajang ini menarik minat komunitas bisnis di Inggris terhadap berbagai sektor prioritas di Indonesia termasuk transisi energi, infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Selain itu, ajang ini juga menjadi peluang penting bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan komitmen yang dibuat dalam pertemuan tersebut, acara ini terbilang sukses dalam memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Inggris.

Keterlibatan dalam ajang Indonesia Investment Forum

Standard Chartered Indonesia, yang diwakili oleh by Rino ‘Donny’ Donosepoetro, Cluster CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines), Standard Chartered juga turut terlibat dalam diskusi panel bertajuk “Memanfaatkan Potensi Indonesia dalam Industri Hilir dan Energi Terbarukan untuk Masa Depan Berkelanjutan”. Diskusi panel tersebut berlangsung pada acara tahunan Indonesia Investment Forum di London yang diselenggarakan oleh Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) dan KBRI Inggris. Dalam forum tersebut, Donny menggarisbawahi perkembangan sektor-sektor prioritas di Indonesia – antara energi terbarukan, kendaraan listrik (EV), dan industri hilir, yang menunjukkan komitmen Indonesia terhadap transformasi ekonomi sekaligus upayanya mencapai target net-zero pada tahun 2060. Donny juga menyoroti bahwa ambisi ini memang merupakan hal yang mendesak, karena kebutuhan energi negara di Indonesia diproyeksikan akan tumbuh sebesar 42% pada tahun 2030, sehingga diperlukan percepatan peralihan menuju solusi berkelanjutan. Indonesia membutuhkan investasi sebesar $235 miliar pada tahun 2030 untuk dapat bertransisi ke bauran energi yang lebih bersih. Sementara itu, industri hilir di Indonesia harus mampu menarik investasi sebesar $600 miliar untuk mengolah 26 komoditas utama seperti nikel, tembaga, dan timah. Sektor-sektor ini memegang peranan penting untuk masa depan perekonomian Indonesia, namun kerap menemui sejumlah kendala, terutama dalam mendapatkan pendanaan, mendorong penyelarasan kebijakan, dan memastikan pembangunan berkelanjutan.

Investment Opportunities Lunch Dialogue

Dialog penting yang diadakan saat makan siang ini diselenggarakan oleh Standard Chartered melalui kerja sama dengan Dewan Bisnis Inggris-ASEAN (UKABC), The City UK, dan Kamar Dagang Inggris-Indonesia (Indonesia Britcham) pada tanggal 22 November. Diskusi utama dalam sesi ini berfokus pada pemanfaatan peluang besar yang dimiliki Indonesia di berbagai sektor termasuk energi terbarukan dan ekonomi digital. Dialog tersebut memberikan kesempatan bagi Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, untuk menjelaskan prioritas investasi Indonesia dan menyelaraskan prioritas pembangunan Indonesia dengan keahlian Inggris di bidang teknologi, keuangan, dan inovasi.

Mengomentari keterlibatan Standard Chartered dalam serangkaian kegiatan strategis selama kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Inggris, Rino ‘Donny’ Donosepoetro, Cluster CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines), Standard Chartered, menjelaskan, “Kami merasa terhormat dapat memegang peranan strategis dalam sejumlah diskusi penting ini, yang juga sejalan dengan komitmen kami untuk memfasilitasi pertumbuhan perekonomian yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia. Keterlibatan kami dalam rangkaian acara ini merupakan cerminan komitmen Standard Chartered untuk memfasilitasi pertumbuhan berkelanjutan.”

“Inisiatif-inisiatif kami di Indonesia terkait upaya keberlanjutan adalah peran kami dalam pembentukan dan negosiasi Just Energy Transition Partnership (JETP). Saya dan CEO Standard Chartered Group Bill Winters sangat terlibat dalam Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) untuk mendukung pemerintah Indonesia dan International Partners Group (IPG) dalam rangkaian negosiasi JETP. Standard Chartered juga ikut mendanai pembangkit listrik tenaga surya terapung terbesar di ASEAN dengan kapasitas 145 MW di Cirata, dan akan berupaya untuk menyelesaikan sejumlah proyek co-financing serupa lainnya pada tahun ini. Setiap upaya dan inisiatif kami merupakan langkah maju dalam upaya bersama kita semua untuk mendukung transisi Indonesia menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan,” tambah Donny.

Secara global, Standard Chartered berkomitmen untuk memobilisasi USD300 miliar dalam bidang keuangan berkelanjutan sampai tahun 2030, dan per bulan September 2023, Standard Chartered telah memobilisasi USD87,2 miliar.

Kunjungan Presiden Prabowo ke Inggris juga sekaligus menyoroti bagaimana lanskap investasi di Indonesia yang penuh dengan peluang, namun memerlukan tindakan segera untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut. Dengan memanfaatkan kemitraan atau kerja sama strategis, pendanaan yang kuat, dan penyelarasan kebijakan, Indonesia dapat mencapai visi perubahannya dan melalui serangkaian diskusi yang diadakan selama kunjungan tersebut, terlihat jelas bahwa Inggris siap menjadi mitra utama dalam upaya tersebut.