Jamkrindo

Tembok Besar Cina Dibangun Ribuan Tahun, Biayanya Capai Rp 6.400 Triliun

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 09 Nov 2025, 06:12 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Tembok Besar Cina bukan sekadar ikon wisata, tapi juga bukti ketekunan manusia membangun pertahanan selama ribuan tahun. Benteng raksasa ini berdiri megah membentang lebih dari 21 ribu kilometer melintasi pegunungan dan padang pasir di wilayah utara Tiongkok.

Pembangunan Tembok Besar dimulai jauh sebelum Tiongkok bersatu. Sekitar abad ke-7 sebelum Masehi, berbagai kerajaan kecil membangun tembok pertahanan masing-masing untuk melindungi diri dari serangan suku-suku nomaden di utara.

Semua tembok itu baru disatukan pada masa Kaisar Qin Shi Huang pada tahun 221 SM. Ia memerintahkan pembangunan besar-besaran untuk menggabungkan tembok-tembok terpisah menjadi satu sistem pertahanan nasional yang kokoh.

Lebih dari satu juta orang dikerahkan, termasuk tentara, petani, dan tahanan. Banyak di antara mereka meninggal karena kondisi kerja yang berat dan cuaca ekstrem. Karena itu, Tembok Besar sering disebut sebagai “makam terpanjang di dunia.”

Pada masa awal, tembok dibangun dari tanah liat dan batu yang dipadatkan. Baru pada masa Dinasti Ming (1368–1644), struktur ini diperkuat dengan batu bata dan granit, menjadikannya versi paling kokoh yang masih bertahan sampai sekarang.

Dari sisi ekonomi, proyek ini jadi salah satu yang paling mahal sepanjang sejarah. Jika dihitung dengan nilai sekarang, total biaya pembangunan Tembok Besar Cina diperkirakan mencapai lebih dari US$ 400 miliar atau sekitar Rp 6.400 triliun. Angka ini mencakup tenaga, bahan, dan upaya renovasi selama lebih dari 2.000 tahun.

Dinasti Han juga berperan penting dengan memperluas tembok hingga ke wilayah barat untuk melindungi jalur perdagangan Jalur Sutra. Selain fungsi militer, tembok ini juga digunakan sebagai pos pengawasan dan sistem komunikasi dengan sinyal asap.

Meski sempat ditinggalkan setelah masa Dinasti Qing, Tembok Besar tetap menjadi simbol kekuatan dan ketekunan bangsa Tiongkok. Struktur ini juga mencerminkan kemampuan manusia menciptakan sesuatu yang bertahan melampaui zaman.

UNESCO menetapkan Tembok Besar Cina sebagai Warisan Dunia pada tahun 1987. Kini, jutaan wisatawan datang setiap tahun untuk menyaksikan langsung keajaiban arsitektur yang disebut sebagai salah satu Tujuh Keajaiban Dunia Baru.

Lebih dari sekadar tembok batu, Tembok Besar Cina adalah simbol kerja keras, pengorbanan, dan ambisi besar manusia menjaga peradaban. Warisan ini bukan hanya milik Tiongkok, tapi juga milik sejarah dunia.