Jamkrindo

Warga Lumajang Dievakuasi Imbas Erupsi Semeru, Status Tetap Level IV

Oleh Desti Dwi Natasya pada 20 Nov 2025, 05:13 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) kembali meningkatkan operasi penyelamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pascaerupsi Gunung Semeru. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan letusan susulan yang masih berpotensi terjadi.

Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian ESDM melaporkan bahwa Gunung Semeru meletus pada pukul 16.00 WIB dengan kolom abu mencapai sekitar 2.000 meter di atas puncak. Letusan tersebut memicu awan panas yang meluncur hingga tujuh kilometer dari puncak, membawa material vulkanik ke arah utara dan barat laut. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 16 menit 40 detik, sebelum aktivitasnya terkonfirmasi berhenti pada pukul 18.11 WIB.

Meski erupsi mereda, pemerintah dan Badan Geologi tetap mempertahankan status Gunung Semeru di Level IV (Awas), mengingat adanya potensi aktivitas lanjutan.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso menjelaskan bahwa personel tambahan telah diberangkatkan untuk memperkuat upaya evakuasi, terutama bagi warga yang tinggal di area terdampak langsung material erupsi. “Kami telah mengirimkan personel dari Pos SAR Jember untuk membantu evakuasi warga, termasuk mereka yang sudah lebih dulu melakukan evakuasi mandiri,” kata Edy.

Evakuasi dilakukan bersama tim gabungan dari BNPB, BPBD, TNI/Polri, serta relawan setempat. Petugas disebar ke sejumlah titik untuk memastikan proses penanganan berjalan aman dan cepat, khususnya bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan warga dekat aliran sungai yang berhulu di Semeru.

Pusat Pengendalian Operasi BNPB melaporkan bahwa hingga malam hari, sekitar 300 warga sudah berada di lokasi pengungsian yang tersebar di Balai Desa Oro-oro Ombo, Balai Desa Penanggal, serta SD 2 Supiturang di Kecamatan Pronojiwo.

Selain fokus pada evakuasi, Basarnas juga menambah personel untuk melakukan pemantauan di sepanjang aliran sungai yang membawa potensi lahar dingin. Material abu dan pasir yang terseret hujan berpotensi mengancam permukiman serta jalur utama apabila curah hujan meningkat.

“Malam ini tim juga melakukan pemantauan untuk mengantisipasi banjir lahar dingin jika terjadi hujan,” ujar Edy.

Basarnas memastikan seluruh instansi terkait terus berkoordinasi untuk menjaga keamanan jalur evakuasi dan memantau perubahan aktivitas Gunung Semeru secara berkala.