Jamkrindo

Korea Selatan Buktikan Budaya Bisa Jadi Mesin Ekonomi Dunia

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 19 Oct 2025, 09:10 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Korea Selatan jadi bukti nyata kalau budaya bisa jadi senjata ekonomi paling ampuh. Dari musik, drama, fashion, sampai makanan, semua diolah jadi komoditas global yang menghasilkan miliaran dolar setiap tahun.

Gelombang besar ini dikenal sebagai Hallyu atau Korean Wave, yang awalnya muncul dari K-pop dan drama Korea. Tapi sekarang, pengaruhnya udah jauh meluas. Orang bukan cuma nonton atau dengerin, tapi juga beli produk Korea karena terinspirasi budaya pop-nya.

Pemerintah Korea paham banget potensi ini. Sejak awal 2000-an, mereka serius dorong industri hiburan dengan dana besar dan kebijakan khusus. Tujuannya bukan sekadar populer, tapi biar budaya bisa jadi tulang punggung ekonomi nasional.

Strateginya cerdas: setiap karya hiburan jadi ajang promosi produk lokal. Dalam video musik BTS misalnya, sering terlihat ponsel Samsung, mobil Hyundai, atau brand lokal lain yang nongol tanpa terasa dipaksa.

Efeknya luar biasa. Data Kementerian Kebudayaan Korea Selatan nunjukin ekspor konten budaya tembus lebih dari US$ 12 miliar per tahun, dan angka itu terus naik. Bahkan di beberapa tahun terakhir, sektor kreatif tumbuh lebih cepat dari industri berat.

K-pop dan K-drama jadi pintu masuk besar buat ekonomi mereka. Setelah fans jatuh cinta sama kontennya, mereka lanjut beli kosmetik, makanan, fashion, bahkan datang langsung ke Korea buat wisata. Dampaknya ke pariwisata juga ikut melonjak.

Korea paham betul, ekspor budaya itu bukan cuma soal hiburan, tapi citra bangsa. Mereka sukses bikin orang di luar negeri pengen “hidup kayak orang Korea”, dari gaya berpakaian sampai pilihan makanan.

Bahkan di tengah kompetisi global, Korea terus adaptif. Mereka manfaatin media sosial dan platform digital buat nyebarin konten tanpa biaya besar. Fans di seluruh dunia justru jadi promotor gratis lewat unggahan mereka.

Kesuksesan ini gak lepas dari kolaborasi erat antara pemerintah dan industri swasta. Semua bergerak bareng dengan satu visi: menjual gaya hidup Korea. Budaya bukan cuma tontonan, tapi jadi kekuatan ekonomi yang nyata.

Kini, Korea Selatan bukan cuma negara teknologi, tapi juga simbol “ekonomi budaya” dunia. Mereka buktiin kalau kreativitas dan identitas nasional bisa jadi ekspor paling menguntungkan di era digital.