Jamkrindo

Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI akan Meningkat di Kuartal Berikutnya

Oleh Farida Ratnawati pada 06 May 2025, 07:27 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 mencapai 4,87 persen secara year on year (yoy) atau melambat jika dibandingkan dengan kuartal I 2024 yang mencapai 5,11 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di antara negara-negara G20, setelah China yang tumbuh 5,4 persen.

"Pertama terkait dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 4,87 (persen) dan untuk negara G20 kita Pertumbuhannya nomor 2 tertinggi di bawah China yang tumbuh di 5,4 (persen)," ujarnya kepada awak media, Senin, 5 Mei.

Airlangga menambahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tercatat tumbuh lebih tinggi dibanding Malaysia (4,4 persen), Singapura (3,8 persen), dan Spanyol (2,9 persen).

Selain itu, ia menyampaikan khususnya di kawasan ASEAN, Indonesia hanya sedikit di bawah Vietnam.

Airlangga menambahkan, pertumbuhan ekonomi di kuartal berikutnya diharapkan akan lebih baik seiring mulai berjalannya anggaran pemerintah, sehingga momentum pertumbuhan ekonomi dapat terus terjaga.

"Jadi terkait dengan perkembangan selanjutnya nanti kita lihat di kuartal berikutnya karena kita lihat di kuartal berikutnya ini di harapkan anggaran pemerintah sudah mulai berjalan sehingga momentum pertumbuhan bisa dijaga," tegasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara mitra dagang utama Indonesia pada kuartal I 2025 menunjukkan tren yang beragam.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan pertumbuhan ekonomi China mencatat pertumbuhan stabil sebesar 5,4 persen pada kuartal I 2025, sama seperti kuartal IV 2024 dan sedikit meningkat bila dibandingkan dengan kuartal I 2024 yang sebesar 5,3 persen.

"Tiongkok tumbuh stabil dibandingkan triwulan IV 2024 tetapi sedikit menguat dibandingkan triwulan 1 2024," ujarnya dalam konferensi pers, Senin, 5 Mei.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) melambat menjadi 2,0 persen pada kuartal I 2025, turun dari 2,5 persen pada kuartal sebelumnya dan turun juga dari 2,9 persen pada kuartal I 2024.

"Amerika Serikat tumbuh melambat baik dibandingkan pada kuartal IV 2024 ataupun bila kita bandingkan dengan kuartal I 2024," jelasnya.

Selanjutnya pertumbuhan ekonomi Malaysia melambat menjadi 4,4 persen pada kuartal I 2025, dibandingkan pada kuartal IV 2024 sebesar 5,0 persen, namun tumbuh dibandingkan pada kuartal I 2024 yang sebesar 4,2 persen.

Kemudian pertumbuhan ekonomi Singapura melambat menjadi 3,8 persen pada kuartal I 2025, dibandingkan pada kuartal IV 2024 sebesar 5,0 persen, namun tumbuh bila dibandingkan pada kuartal I 2024 yang sebesar 3,2 persen.

Berikutnya pertumbuhan ekonomi Vietnam melambat menjadi 6,9 persen pada kuartal I 2025, dibandingkan pada kuartal IV 2024 sebesar 7,6 persen, namun tumbuh bila dibandingkan pada kuartal I 2024 yang sebesar 6,0 persen.

"Malaysia, Singapura, dan Vietnam tumbuh melambat dibandingkan triwulan IV 2024 tetapi tumbuh relatif menguat dibandingkan triwulan I 2024," ucapnya.

Meski demikian, Korea Selatan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,1 persen, setelah sebelumnya tumbuh 1,2 persen di kuartal IV 2024 dan 3,3 persen pada kuartal I 2024.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 mencapai 4,87 persen secara yoy atau melambat jika dibandingkan dengan kuartal I 2024 yang mencapai 5,11 persen.

Adapun pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025 melambat 0,98 bila dibandingkan kuartal IV-2024 yang mencapai 5,02 persen (yoy).

Selain itu, Amalia menyampaikan menurut proyeksi IMF per April 2025, ekonomi global diperkirakan tetap tumbuh pada tahun ini dan pertumbuhan ekonomi negara berkembang diprediksi akan lebih tinggi dibandingkan rata-rata global dan meningkat dari tahun 2024.

"Pada April 2025 IMF meramalkan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 secara global diperkirakan akan tetap tumbuh. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang diperkirakan lebih tinggi daripada capaian global dan tetap tumbuh dibandingkan pertumbuhan tahun 2024," jelasnya.

"Hasil proyeksi IMF juga menunjukkan inflasi negara berkembang pada tahun 2025 relatif lebih tinggi dari kondisi global tetapi lebih rendah dibandingkan tahun 2024," tambahnya.