Jamkrindo

Pemerintah Setop Sementara Impor Gula Kristal Mentah Sebanyak 200.000 Ton

Oleh Farida Ratnawati pada 14 Sep 2025, 10:26 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com - Pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara impor gula kristal mentah (GKM) atau raw sugar untuk industri sebanyak 200.000 ton.

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan dalam neraca komoditas (NK) 2025 kuota impor bahan baku gula rafinasi itu ditetapkan sebanyak 4,39 juta ton. Sementara, 4,19 juta ton telah mendapatkan izin impor untuk masuk ke Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sambung Budi, ada sekitar 200.000 ton gula kristal mentah yang belum digunakan pengusaha untuk mendapatkan izin impor. Dia bilang jumlah itu lah yang dihentikan sementara impornya oleh pemerintah.

“Iya raw sugar untuk industri. Jadi kan 4,3 juta ton penatapan NK (neraca komoditas). Terus yang masuk, yang sudah mengajukan izin 4,198 juta ton. Berarti kan masih ada 200.000” ton, itu belum ada yang mengajukan, itu kita tahan dulu. Berarti yang dihold itu yang belum mengajukan," kata dia ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat, 12 September.

Budi mengatakan keputusan menghentikan sementara impor gula kristal mentah tersebut merupakan hasil rapat koordinasi terbatas tingkat menteri di Kementerian Koodinator Bidang Pangan, Kamis, 11 September.

Lebih lanjut, Budi bilang penghentian sementara impor 200.000 ton gula kristal mentah dilakukan sebagai langkah evaluasi tata kelola pernigaan gula.

Di samping itu, Budi mengungkapkan saat ini realisasi dari izin impor gula kristal metah 4,19 juta ton atau yang sudah masuk ke Indonesia sebanyak 2,96 juta ton. Dia bilang, sisanya akan tetap masuk karena sudah mendapatkan izin dari pemerintah.

“Sisanya yang 30 persen gimana? masih berjalan,” tuturnya.

Saat ditanya langkah penghentian sementara impor tersebut karena bocornya gula rafinasi ke pasar, Budi bilang hal tersebut ditangani oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan.

“Itu kan masih terus diproses ya sama Satgas Pangan dan seterusnya kita monitor terus,” ucapnya.