JAKARTA, Cobisnis.com – Penerbangan Air China dengan rute Hangzhou–Incheon terpaksa mendarat darurat di Shanghai pada Sabtu (18/10/2025) setelah power bank milik penumpang meledak di kabin. Kejadian ini memicu kepanikan di antara penumpang dan membuat kabin terbakar sesaat.
Pesawat jenis Airbus A321-200 itu lepas landas pukul 09.47 waktu setempat dari Bandara Internasional Hangzhou Xiaoshan. Sekitar 20 menit di udara, ledakan terdengar dari kompartemen atas tempat tas penumpang disimpan.
Air China mengonfirmasi bahwa baterai lithium di dalam tas tersebut terbakar. Kru kabin segera mengevakuasi penumpang di sekitar lokasi dan memadamkan api menggunakan alat pemadam portabel yang tersedia di pesawat.
Meskipun api berhasil dikendalikan, pilot memutuskan mengalihkan penerbangan dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Pudong Shanghai pada pukul 11.05 waktu setempat. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, tetapi beberapa penumpang dilaporkan panik dan sempat batuk karena asap tipis di kabin.
Rekaman video yang beredar di media sosial China, seperti Douyin, memperlihatkan penumpang berteriak sementara kru bergegas menenangkan situasi. Setelah pesawat mendarat aman, seluruh penumpang dievakuasi dan dilayani di ruang tunggu bandara.
Maskapai segera mengirimkan pesawat pengganti agar penerbangan dapat dilanjutkan pada pukul 15.03 waktu setempat. Investigasi internal dilakukan untuk memastikan penyebab utama ledakan, apakah benar berasal dari power bank atau perangkat lain yang menggunakan baterai lithium.
Insiden ini kembali menyoroti risiko penggunaan baterai lithium dalam penerbangan. Dalam dunia aviasi, baterai jenis ini dikenal mudah panas dan berpotensi terbakar jika mengalami cacat produksi atau tidak memenuhi standar keamanan.
Otoritas penerbangan China telah melarang power bank tanpa sertifikasi keamanan domestik 3C sejak 28 Juni 2025. Kebijakan ini bertujuan menekan risiko kebakaran di udara yang dapat mengancam keselamatan penumpang dan mengganggu jadwal penerbangan.
Selain risiko keselamatan, kejadian ini juga membawa dampak ekonomi bagi maskapai. Penundaan penerbangan dan pergantian pesawat menambah biaya operasional serta memengaruhi reputasi layanan penerbangan internasional Air China.
Industri elektronik pun ikut tersorot, mengingat meningkatnya kebutuhan sertifikasi keamanan baterai di pasar global. Produsen power bank dan perangkat lithium-ion diperkirakan akan menghadapi pengawasan lebih ketat dalam distribusi ke pasar Asia Timur.