JAKARTA, Cobisnis.com – Tambang Muruntau di Uzbekistan memegang predikat sebagai tambang emas terbesar di dunia. Ukurannya sangat masif, membentang sekitar 3,3 kilometer dengan kedalaman mencapai ratusan meter, menjadikannya tambang terbuka raksasa yang jarang tertandingi.
Muruntau berada di Gurun Kyzylkum dan menjadi aset strategis bagi Uzbekistan. Tambang ini tidak hanya besar dari segi fisik, tetapi juga dari sisi cadangan dan nilai ekonominya.
Cadangan emas di Muruntau diperkirakan lebih dari 170 juta ons. Angka ini membuatnya menjadi salah satu deposit emas terbesar yang pernah ditemukan dalam sejarah industri pertambangan.
Operasional tambang dikelola oleh perusahaan negara yang memegang peranan penting dalam perekonomian Uzbekistan. Kontribusi Muruntau terhadap pendapatan negara sangat signifikan, terutama dari sektor ekspor logam mulia.
Produksi tahunan Muruntau mencapai jutaan ons emas. Besarnya produksi ini menempatkan Uzbekistan dalam radar industri emas global meski negaranya bukan produsen terbesar dunia.
Kondisi geografis gurun yang ekstrem menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaan tambang ini. Namun, teknologi pertambangan modern memungkinkan Muruntau tetap beroperasi dalam skala besar dan stabil.
Selain besarnya cadangan, tambang ini terkenal karena struktur geologinya yang kompleks. Proses eksplorasi dan ekstraksi membutuhkan keahlian tinggi dan perencanaan jangka panjang.
Dampak ekonominya turut terlihat dari pembangunan infrastruktur pendukung di wilayah sekitar. Kehadiran tambang menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan aktivitas industri lokal.
Meskipun menjadi kekuatan ekonomi, Muruntau juga menghadapi tantangan lingkungan. Skala operasi yang luas membuat pengelolaan limbah dan pemulihan lahan menjadi prioritas penting bagi pemerintah.
Sebagai tambang terbesar dunia, Muruntau menjadi simbol kapasitas industri emas Uzbekistan. Keberadaannya menegaskan posisi negara tersebut sebagai pemain penting dalam rantai pasok logam mulia global.